Masih di Ujung Ketidakpastian

Masih di Ujung Ketidakpastian

Separuh perjalanan hampir saja ku lalui, namun badai hingga kini belum juga berhenti.Separuh perjalanan perjuanganku akan segera terlewati. Semoga mereka selalu sabar menunggu aku membawa kesuksesan ke hadapannya. Walau jalan yang ku lalui semakin sulit, insya Allah aku masih bisa tegak berdiri diantara kerapuhan yang menghempas. Tetap berdiri hingga tubuh ini tak akan sanggup lagi.

Saat ini, jujur aku tak tau lagi kemana akan mengadu. Masalah yang ku hadapi begitu berat. Seolah tak ada lagi keadilan bahkan dunia pendidikan sekalipun. Beberapa waktu yang lalu aku mendengar kabar bahwa dari pihak penyandang dana tak lagi menganggarkan biaya kuliah untuk aku juga teman-teman lainya. Setelah ditelusuri, memang benar adanya berita tersebut. Pikiranku sangat sederhana waktu itu. Apa bila ada surat keterangan pemutusan beasiswa dari pihak penyandang dana, maka kita bisa masuk ke regular. Biaya kuliah pun mengikuti mahasiswa regular.

Kenyataan yang terjadi tak seperti yang diharapkan. Berdasarkan pengalaman teman sesama BUD yang mengalami masalah yang sama, surat keterangan pemutusan beasiswa seolah tak ada manfaatnya. Biaya kuliah yang harus dibayarkan tetap mengikuti hasil perjanjian antara pihak penyandang dana dan pihak kampus.

Tidak banyak yang bisa ku lakukan sekarang. Hanya tetap mencoba menjalani hari-hari sebagai mahasiswa hingga batas semua ini akan berakhir. Berusaha mencari jalan keluar, berdoa, dan tetap semangat. Semuanya telah kupasrahkan pada keputusan Tuhan yang akan memberikan yang terbaik untuk umat-Nya.
Load disqus comments
Comments
0 Comments

0 comments