Pemeliharaan TBM dan TM Kelapa (Hasil dan Pembahasan)

Hasil Pengamatan


Pembahasan
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman serbaguna atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, sehingga pohon ini sering disebut pohon kehidupan (tree of life) karena hamper seluruh bagian dari pohon, akar, batang, daun dan buahnya dapat dipergunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari.

Kelapa termasuk famili Palmae dan dibagi menjadi tiga varietas atau jenis, yaitu kelapa dalam, kelapa genjah dan kelapa hibrida. Kelapa dalam memiliki ciri batang tinggi dan besar, tinggi mencapai 30 meter atau lebih, umur berbuah lambat (antara 6-8 tahun setelah tanam), dan dapat mencapai umur 100 tahun. Keunggulan dari jenis ini adalah produksi kopra tinggi (sekitar 1 ton/ha pada umur 10 tahun), produktivitas sekitar 90 butir/pohon/tahun, daging buah tebal, kadar minyak tinggi dan lebih tahan terhadap hama dan penyakit. Kelapa genjah memiliki sifat yang bertolak belakang dengan kelapa dalam, yaitu batang yang pendek dan tidak besar, umur berbuah cepat, produktivitas tinggi, produksi kopra rendah, dan lain sebagainya.

Selain kelapa dalam dan genjah terdapat pula jenis kelapa hibrida yang memiliki keunggulan lebih cepat berbuah (3-4 tahun setelah tanam), produksi kopra yang tinggi (6-7 ton/ha pada umur 10 tahun), produktivitas 140 butir/pohon/tahun dan daging buah tebal dengan kadar minyak tinggi. Akan tetapi kelapa genjah sangat peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik, dipengaruhi fluktuasi iklim, dan ukuran buah kecil.

Pemeliharaan tanaman kelapa pada tanaman belum menghasilkan (TBM) maupun tanaman menghasilkan (TM) meliputi penjarangan dan penyulaman, penyiangan, pembumbunan, perempelan, pemupukan, pengairan dan penyiraman, pengendalian gulma dan sebagainya. Pemupukan dilakukan apabila tanah tidak dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Pemupukan diberikan pada tanaman dengan umur satu bulan dan selanjutnya dua kali setahun.

Pada praktikum ini pemupukan terhadap dua TM dan satu TBM kelapa didapatkan HOK sebesar 0.51 HOK yang berarti dalam 1 hektar tanaman kelapa dengan jarak tanam 9m x 9m x 9m membutuhkan tenaga pemupuk sebanyak 12 orang per hektar. Cara pemberian pupuk pada tanaman kelapa yaitu melingkar mengelilingi tanaman dalam bokoran. Pupuk N ditaburkan pada daerah dekat batang sedangkan pupuk K dan P diberikan pada bagian pinggir bokoran sesuai dosis pupuk untuk TBM maupun TM. Pengaplikasian urea tidak boleh dicampurkan denagn K maupun P, hal ini disebabkan terdapat sifat antagonis yang menyebabkan tidak maksimalnya kerja dari pupuk N dan P.

Kesimpulan
Pemupukan tanaman kelapa diaplikasikan dengan cara menaburkan pupuk melingkar mengelilingi bongkoran tanaman kelapa. Aplikasi pupuk N sebaiknya tidak dicampur dengan pupuk P dan K agar semua pupuk dapat diserap tanaman kelapa secara maksimal. Pemupukan yang dilakukan memiliki HOK sebesar 0.51 yang artinya pemupukan ini membutuhkan perkerja sebanyak 12 orang per hektar.


DAFTAR PUSTAKA
Hamid, S., T. Wahyono, E.S. Sutarta. 1994. Pemupukkan Kelapa Hibrida di Rimbo Dua. Prosiding :  Konferensi Nasional Kelapa 3. Puslitbangtan Industri. Jambi.

Kaat, H., D. Allorerung, dan A. Ilat. 1993. Status Hara Dan Pemupukan Kelapa Rakyat Di Indonesia. 

Pamin, K., E.S.Sutarta dan W. Darmosarkoro. 1993. Peranan unsur mikro pada tanaman kelapa. Hal. 81-83.

Disusun oleh: Anissa, Fatisa Layla Sidikka, Fitriyani Nor Medina, Risa Sondari, Sukirman, dan Sulistio



Read more

Pemeliharaan TBM dan TM Kelapa (Bahan dan Metode)


Bahan

  1. Tanaman kelapa 3 pohon (2 pohon TM, 1 pohon TBM)
  2. Pupuk; TM (Urea=500/pohon, SP-36=250/pohon, KCl=600/pohon); TBM (Urea=200/pohon, SP-36=100/pohon, KCl=300/pohon)

Alat

  1. Parang (2 buah)
  2. Cangkul (2 buah)
  3. Ember (1 buah)
  4. Timbangan


Metode

  1. Membersihkan tanaman kelapa dari pelepah kering dan tandan buah kering.
  2. Membuat bokoran radius jari-jari 1.5 m dari pokok tanaman
  3. Membersihkan gulma pada bokoran (W0)
  4. Setelah gulma bersih kemudian dilakukan pemupukan dengan cara disebar merata, aplikasi urea tidak dicampur dengan pupuk lain sedangkan pupuk KCl dan SP-36 dicampur.


Read more

Pemeliharaan TBM dan TM Kelapa (Tinjauan Pustaka)

Pemupukan merupakan salah satu cara yang cepat untuk meningkatkan pruduktivitas kelapa. Pada perusahaan perkebunan, biaya pemupukan merupakan komponen terbesar dari biaya pemeliharaan tanaman. Salah satu masalah pokok dalam pemupukkan adalah penentuan dosis pupuk yang secara ekonomi efektif dan efisien. Dari hasil analisis ekonomi percobaan pemupukkan kelapa hibrida di Rimbo Dua Jambi, dapat diketahui dosis pupuk optimum merupakan fungsi dari pada harga kelapa butiran. Pada umumnya dosis pupuk optimum lebih rendah dibandingkan dengan dosis maksimum dan produksi yang dihasilkannya lebih rendah pula. Namun keuntungan pemupukkan pada dosis optimum lebih besar dari pada pemupukkan pada dosis produksi maksimum (Hamid et al., 1994). 

Pemupukkan merupakan komponen sangat pentingbaik untuk meningkatkan produktivitas mayang dan buah kelapa maupun memperbaiki dan mempertahankan kesuburan tanah. Kehilangan unsur hara di tanah sebanyak 148,2 kg N, 59,2 kg P2o5 , 222,4 kg K2O, 51,4 kg CaCO3 dan 84,7 kg mg setiap hektar tanaman kelapa per tahun. Akibat kehilangan ini menyebabkan produksi kelapa menurun. Pedoman pemupukan disususn berdasarkan pada keadaan unsur di daun di dalam tanah. Bila unsur di daun kurang dari batas kritikal demikian pula di dalam tanah maka penambahan pupuk juga harus diberikan. Bila unsur di daun lebih dan didalam tanah kurang maka pemupukkan organik juga harus diberikan. Dengan berpedoman pada gambar segitiga yang merupakan kurva hubungan kadar unsur hara dapat ditentukan dosis pupuknya ( Kaat et al., 1993 ). 

Tabel 1. Rekomendasi pemupukkan kelapa pada berbagai ketinggian tempat dan jenis tanah di Indonesia.
Selain kandungan unsur makro ada juga beberapa jenis unsur mikro yang dibutuhkan oleh tanaman kelapa. Menurut Pamin et al. (1993), unsusr mikro selain B jarang mendapatkan perhatian dalam kegiatan bertanam Kelapa. Selain peranan unsur mikro dirasakan semakin penting dengan terjanya defesiensi hara pada tanamn kelapa yang ditanam di lahan gambut. Unsur Cl dan B banyak dibutuhkan tanaman kelapa dapa tanah mineral sedangkan unsur Cu, Fe, dan Zn perlu diberikan pada tanaman kelapa di lahan gambut.

Read more

Pemeliharaan TBM dan TM Kelapa (Pendahuluan)

Latar Belakang 

Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman serbaguna dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, sehingga pohon ini sering disebut pohon kehidupan karena hampir seluruh bagian dari pohon, akar, batang, daun dan buahnya dapat dipergunakan untuh kebutuhan manusia. Buah kelapa terdiri dari sabut, tempurung, daging buah, dan air kelapa. Berat buah kelapa yang telah masak kira-kira 2 Kg/butir. Buah kelapa dapat digunakan hampir pada seluruh bagiannya. 

Tanaman kelapa membutuhkan lingkungan hidup yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksinya. Faktor lingkungan itu adalah sinar matahari, temperatur, curah hujan, kelembaban. Keadaan tanah, dan kecepatan angin. Disamping itu, iklim merupakan faktor penting yang ikut menentukan pertumbuhan kelapa. Tanaman kelapa tumbuh optimum pada 10o LS – 10o LU. Oleh karena itu, kelapa banyak dijumpai tumbuh di daerah tropis (Anonim, 2010). 

Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka banyak hal penting yang perlu diperhatikan mulai dari saat pengolahan tanah, pemilihan bibit, pemeliharaan bibit, penanaman, hingga pemeliharaan tanaman. Menurut Anonim (2010), pemeliharaan kelapa meliputi penjarangan dan penyulaman, penyiangan, pembumbunan, perempalan, pemupukan, penyiraman, dan pengendalian gulma. Diantara kegiatan pemeliharaan yang paling mempengaruhi pertumbuhan kelapa adalah pemuouka. Pemupukan dilakukan apabila tanah tidak dapat memenuhi unsur hara yang dibutuhkan. cara pemberian pupuk adalah dengan menyebar dalam lingkaran mengelilingi tanaman. Dosis pupuk yang diberikan harus disesuaikan dengan umur tanaman. 

Tujuan 

Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja dan dosis pupuk yang tepat dalam pemupukan tanaman mengahasilkan dan tanaman belum menghasilkan pada tanaman kelapa.
Read more

Canda Ria Ala Profesor

"Canda Ria ala Profesor" merupakan sebuah buku kumpulan cerita lucu dari Prof. Dr. Ir. H.M.H. Bintoro, M.Agr, Dosen di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Read more

Mungkin Iya, Bisa Iya, dan Berharap Iya

Mungkin iya, bisa iya, dan berharap iya, itu yang ada dalam benakku saat ini. Pasalnya aku merasakan sesuatu yang berbeda hari ini sesaat setelah dia menanyakan namaku. Aku juga tidak tau ini akan terjadi secepat ini.

Mungkin ini iya, sebuah rasa cinta pada pandangan pertama. Bisa iya, ini benar-benar cinta atau sekedar rasa yang tak ada artinya. Namun aku berharap rasa ini adalah cinta.

Memang belum banyak yang ku tau darinya, karena memang ini pertemuan yang sangat singkat, walaupun aku pernah bertemu sebelumnya.

Selanjutnya, lihat saja nanti.
Read more

Mendesain itu Seperti Mengarang

Mendesain itu seperti mengarang, menurut aku. Masalahnya sederhana, kita perlu mikir buat nemuin idenya. Selama ide itu enggak muncul, maka akan sulit untuk memulai. Tetapi kalau sudah dapat ide, desain akan berjalan dengan lancar sama seperti mengarang, alur ceritanya 'dapet'.

Beberapa hari yang lalu aku diminta untuk mendesain logo sebuah event kampus. Aku udah ngerti filosofi dan tujuan acara itu. Tapi yang enggak enak itu ada kata perintah gini.

"Kalau bisa besok pagi sudah jadi!"

Nah, itu yang aku enggak suka sama kerjaan mendesain. Dadakan! Tapi sebagai profesional (baca: orang yang baru belajar) aku menerima tantangan itu, walaupun enggak yakin juga.

Sebelumnya aku pernah desain logo untuk acara yang sama, tapi waktu itu namanya belum berubah, masih festival tanaman ke 33. Ini dia 'karangan' aku.

Logo Festival Tanaman ke 33
Namun setelah acara itu diberi nama yang lebih keren, lebih universal menjadi "Festival Bunga dan Buah Nusantara 2013" banyak hal yang berubah, termasuk logo. Akhirnya aku ngarang lagi seperti ini.

Draft Logo Festival Bunga dan Buah Nusantara 2013
Logo yang FBBN 2013 atau Festival Bunga dan Buah Nusantara ini sebenarnya masih draft, karena aku bingung. Ini kan logo, harusnya singkat, padat, dan jelas. Menurut aku sih udah masuk kriteria itu. Tapi belum tau penilaian orang lain seperti apa. Kita lihat saja nanti.

Seperti yang aku bilang diawal tadi. Mendesain itu seperti Mengarang.

Read more