Akhir dari Sebuah Ketulusan dan Keikhlasan

Apa yang mau gue omongin sekarang masih seputar cinta dan bumbunya. Kalau ditanya ini nyata atau tidak, simak dan beri kesimpulan saja sendiri :D

Dulu, gue ngerasa dan mengira bahwa yang namanya putus cinta itu pasti sakit dan sedih.   Putus cinta akan membuat orang jadi bermusuhan. Semua itu gue simpulin dari barbagai kejadian yang ada di sekitar gue. Memang perpisahan identik dengan hal itu.

Seiring berjalannya waktu, gue bisa belajar dari semua itu. Tak selamanya putus itu nyakitin. Tak selamanya putus itu menyedihkan. Dan tak seharusnya putus membuat kita mermusuhan.

Cobalah kembali kembali ke waktu dimana kita memulai cinta itu. Semuanya berhiaskan dengan keindahan. Ketulusan adalah janji yang selalu diikrarkan. Lalu mengapa kita melupakan?  Ketulusan itu tak butuh imbalan, termasuk imbalan seseorang akan memberikan apa yang kita harapkan.

Keikhlasan juga faktor  penting yang harus kita miliki. Mengapa? Di Dunia ini tak ada yang abadi. Jangan pernah berharap bisa memiliki sesuatu selamanya di dunia ini. Semuanya adalah titipan yang akan diambil kapan saja oleh Sang Pemilik. Jika keikhlasan itu ada, kita pasti akan menjaganya dengan baik dan tidak akan pernah merasa kehilangan bila tak lagi ada pada diri kita.

Jika kita bisa mencintai dengan ketulusan yang terbalut indah dengan keikhlasan, insya Allah tak akan ada rasa sakit, tak ada  dendam, dan tak ada kekecewaan. Cinta itu tetap indah, dan selamanya akan indah bila ketulusan dan keikhlasan telah melekat erat pada hati dan pikiran.

Dan taukah, ketulusan cintaku pun hanya berujung tanpa balasan. Namun keikhlasan yang telah tertanam tak membuat ku sakit, sedih, dendam, atau memusuhinya, justru menjadikannya layaknya saudara yang tak bisa terpisahkan ataupun dipisahkan. Saling memberi motivasi tuk raih mimpi di kampus kebanggaan negeri ini.


Read more

Ku Tak Mengerti

Tak pernah ku bayangkan
Aku bisa dipertemukan
Dengan seseorang yang lama telah menjadi pujaan
Meskipun tak pernah ku rencanakan

Aku tak pernah tau apa yang membuatnya selalu tersimpan
Dia tak pernah tampak rupawan
Tak juga nampak sebagai jutawan
Sungguh tak ada yang menawan

Bila ku tatap wajahnya
Dia tersenyum tanpa nada
Bila ku lihat gayanya
Sederhana tapi bersahaja

Oh…
Mungkinkah kesederhanaanya
yang membuat ku selalu merindukanya?

Entahlah…
Aku sendiri tak mengerti
Yang pasti aku merasa nyaman denganya
Aku merasa bahagia saat bersamanya
Begitu hangat bila dapat memilikinya

Cinta…
Dirimu kah yang membuat ku terpesona padanya?
Read more

Putri Impian Petani

Wahai Sang Putri,
Mungkin aku bukanlah pangeran tampan yang kau idamkan
Maukah kau memberi kesempatan sebuah ikatan
Jalani hidup dalam kesederhanaanku sebagai petani

Jika suatu hari Bunda Permaisuri merestui
Sudikah kau terbang bersamaku
Arungi kehidupan dalam armada baru
Membangun gubuk kebahagiaan
Dengan kesederhanaanku sebagai petani

Wahai Sang Putri,
Hati, jiwa, dan cinta sejati kan ku beri
Demi kebahagiaan sejati
Tapi ku tak kan sanggupi
Bila yang kau pinta adalah materi
Karena aku hanyalah petani
Read more

Cinta Ibarat Gula yang Larut dalam Air

Peribahasa itu gue ngarang sendiri sebenarnya, tapi gue juga enggak tau itu sudah ada apa belum. Penjelasanya sih simpel aja.

Gula kalau kita larutkan ke dalam air cepat dan gampang larut kan? Coba kalo disuruh balikin dari larutan itu menjadi gula, butuh proses yang lama bukan?

Seperti halnya juga cinta. Cinta begitu mudah merasuk dalam jiwa dan tumbuh dengan cepatnya. Tapi menghilangkanya? Mungkin ada orang yang bahkan seumur hidupnya pun tak bisa melupakanya.
Read more